Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus menghadiri sekaligus sebagai narasumber pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah Kabupaten Kubu Raya 2018 di Gardenia Resort, Selasa (24/4).
\Pada kesempatan tersebut, Hermanus mengajak semua peserta agar memanfaatkan agenda Rakesda tersebut dengan sebaik-baiknya, guna membangun perencanaan di bidang kesehatan dan menyerap aspirasi dari masyarakat akan kebutuhan pelayanan kesehatan yang lebih optimal.
\Hermanus menjelaskan, permasalahan di bidang kesehatan secara Nasional, termasuk di Kubu Raya saat ini sangatlah beragam. Oleh sebab itu Pemerintah Kabupaten Kubu Raya selalu memberi perhatian dan memberikan dukungan pada setiap upaya kesehatan yang dilakukan oleh jajaran petugas kesehatan baik pusat, provinsi maupun dinas kebupaten sendiri. Semua itu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kubu Raya yang lebih baik. Terutama dalam menanggapi 3 isu penting yang menjadi perhatian di bidang kesehatan pada tahun ini yaitu; eliminasi tuberculosis (TBC), penurunan stunting dan peningkatan cakupan serta mutu imunisasi. mempersiapkan agenda untuk 3 isu tersebut.
\Menanggapi masalah penyakit menular seperti tuberculosis (TBC), pemerintah daerah Kabupaten Kubu Raya melalui Dinas Kesehatan telah berupaya lebih serius guna menjangkau kasus-kasus yang belum terdeteksi, melalui program Indonesia Sehat dengan pendekatan keluarga, pelacakan kasus, serta pemberdayaan masyarakat melalui kader kesehatan. Termasuk di dalamnya melatih tenaga kesehatan baik dokter, perawat, maupun tenaga laboratorium yang sesuai standar dalam pelayanan kesehatan khususnya dalam kasus TBC.
\Menyoroti masalah masih ditemukannya stunting atau gizi buruk di Kubu Raya, Hermanus mengatakan memang ada banyak faktort yang menyebabkan stunting seprti kurang nutrisi di masa remaja, masa kehamilan, pasa mas menyusui, infeksi pada ibu, rendahnya asupan vitamin dan mineral serta faktor lain seperti ekonomi, pendidikan, infrastruktur, budaya dan lingkungan. Pemerintah Kubu Raya sendiri telah berupaya untuk mengatasi masalah tersebut diantaranya melalui program edukasi gizi, kepada remaja, ibu hamil dan ibu/anak.
\Sementara itu, berbicara tentang kejadian luar biasa difteri dan campak, Pemerintah menghimbau dinas terkait, khususnya Dinas Kesehatan agar memandang perlu kembali menganalisa terkait cakupan imunisasi yang telah dilakukan, mutu atau kualitas vaksin, serta kekuatan surveilens setiap puskesmas agar informasi lebih lengkap dan akurat.
Last Update: Apr 24, 2018 / 11:54 AM